Tampilkan postingan dengan label Kepolisian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kepolisian. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Agustus 2012

Kronologi Ketegangan Warga di Acara TvOne

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketegangan terjadi dalam dialog TvOne yang disiarkan secara langsung di lokasi kebakaran Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (23/8/2012) petang.
Solusi dan Tips Bercinta Setelah Melahirkan
Ketika itu sejumlah orang yang merupakan korban kebakaran berteriak marah kepada wartawan TvOne yang dinilai menyinggung perasaan korban.


"Secara kebetulan ada reporter TvOne yang sedang meliput di lokasi kebakaran dan menanyakan kepada warga tentang indikasi kebakaran ini dengan kata-kata terbakar atau dibakar" Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, dari informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa itu terjadi pukul 17.45 WIB di lokasi bekas kebakaran, Jalan Raya Pahlawan Revolusi RT 02 / RW 02, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Di sana telah terjadi ketegangan antara masyarakat sekitar tempat kejadian perkara dengan media TvOne," ujar Rikwanto kepada wartawan, Kamis malam. Ketika itu, para pemilik rumah petak di tempat tersebut baru saja pulang mudik dan mendapati rumah mereka sudah hangus terbakar. Rikwanto mengatakan, secara kebetulan ada reporter TvOne yang sedang meliput di lokasi kebakaran.

"(Reporter itu) menanyakan kepada warga tentang indikasi kebakaran ini dengan kata-kata terbakar atau dibakar," kata Rikwanto. Mendengar kata-kata wartawan tersebut, masyarakat atau tokoh asli merasa tidak senang dengan kata-kata yang digunakan oleh TVOne. Kata-kata itu, kata Rikwanto, dinilai menyudutkan warga sehingga sempat terjadi ketegangan.

Warga pun berteriak dengan kata-kata kasar yang menghina stasiun televisi berita itu. Setelah bersepakat dengan warga, TvOne kemudian menghentikan dialog tersebut. "Yang datang ke sana itu warga korban kebakaran. Tidak ada penyerangan atau penganiayaan," ucap Rikwanto.

Setelah menerima info itu, polisi langsung datang ke lokasi untuk menenangkan masyarakat asli yang marah. Polisi juga mengamankan awak media. Saat ini situasi di lokasi kejadian sudah kondusif dan dalam penjagaan aparat kepolisian.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/23/21565620/Kronologi.Ketegangan.Warga.di.Acara.TvOne
More aboutKronologi Ketegangan Warga di Acara TvOne http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Jumat, 29 Juni 2012

Korupsi Alquran, Zulkarnain Diduga Terima Suap dari Anaknya Sendiri

Jakarta Anggota Komisi VIII Zulkarnain Djabar ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan kitab suci di Kemenag tahun 2011 dan 2012 serta pengadaan laboratorium komputer. Berikut Adalah Harga 'New iPad' di Indonesia Politisi asal Golkar ini menerima imbalan milliaran rupiah secara bertahap dalam kurun waktu dua tahun itu.
Dan menariknya, uang yang dia terima antara lain dari Dendy Prasetia, anak kandungnya sendiri. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, Zulkarnain menyetir pejabat di Ditjen Bimas Islam untuk memenangkan PT Adhi Aksara Abadi Indonesia serta PT Karya Sinergy Alam Indonesia (KSAI) dalam proyek pengadaan Al-Quran. Dirut PT KSAI Dendy Prasetia ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.

Abraham menyatakan Dendy merupakan anak kandung dari Zulkarnain. Perputaran uang panas pun banyak berkutat di keluarga politisi Golkar itu. "Iya dia itu anaknya ZD," ujar Abraham kepada detikcom, Jumat (9/6/2012).

Nah, diketahui, Dendy selama tahun 2011-2012 mengalirkan uang ratusan juga hingga milliaran rupiah secara bertahap. "Dilakukan secara bertahap," ujar Abraham. Selain itu Samad mengatakan, Zulkarnain juga menyetir petinggi di Kemenag agar memenangkan perusahaan di tender proyek laboratorium komputer pada 2011. Abraham menyebut perusahaan yang menyuap Zulkarnain dalam proyek ini adalah PT BKM. "Dia juga memerintahkan oknum Ditjen Bimas Islam untuk mengamankan proyek laboratorium dan sistem komunikasi," ujar Abraham. Belum diketahui siapa pejabat di Ditjen Pendidikan Islam di Kemenag yang disetir oleh Zulkarnain. Sedang Zulkarnain yang dikonfirmasi tidak memberikan respons.

http://news.detik.com/read/2012/06/29/172223/1954266/10/korupsi-alquran-zulkarnain-diduga-terima-suap-dari-anaknya-sendiri?991104topnews
More aboutKorupsi Alquran, Zulkarnain Diduga Terima Suap dari Anaknya Sendiri http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Selasa, 29 Mei 2012

Pemilik Fortuner Berpelat TNI yang Membawa Ganja di Aceh Telah Diketahui

Jakarta, Polda Aceh dan Pos POM TNI di Aceh Tenggara berkoordinasi mengungkap pemilik mobil Fortuner berpelat TNI yang membawa ganja sebanyak 450 kilogram. Polisi berhasil mengidentifikasi pemilik mobil tersebut. "Pemiliknya sudah teridentifikasi," kata Direktur Narkotika Polda Aceh, Kombes Dedy Setyo Yudho, melalui telepon, Rabu (30/5/2012).



Dugaan sementara yang didapat kepolisian, pelat nomor TNI yang terpasang di Fortuner tersebut adalah palsu. Polisi menemukan pelat hitam (sipil) dari kendaraan yang nyemplung ke parit dan sempat terbakar itu. "Diduga pelat digunakan untuk mengelabuli petugas di lapangan supaya jangan ditangkap," terang Dedi. Dedy menuturkan peristiwa tersebut terjadi ketika pihak penjaga pos masuk Aceh Tenggara sedang melakukan pemeriksaan rutin terhadap kendaraan yang keluar masuk Medan-Aceh. Namun, Fortuner berpelat nomor TNI yang sebelumnya masuk dari Medan itu enggan diperiksa petugas. Sang sopir malah tancap gas dan mobil menabrak portal pos penjagaan. Akibatnya, sopir lepas kendali dan mobil terperosok ke parit berjarak 50 meter dari pos penjagaan. Mobil tersebut sempat terbakar saat masuk ke parit. Sang sopir langsung melarikan diri dari kejaran petugas. Saat diperiksa, ditemukan ganja seberat kurang lebih 450 kilogram di dalam mobil. Ganja dikemas sebesar batu bata dan terlilit lakban coklat.

http://news.detik.com/read/2012/05/30/101517/1928112/10/pemilik-fortuner-berpelat-tni-yang-membawa-ganja-di-aceh-telah-diketahui?991104topnews
More aboutPemilik Fortuner Berpelat TNI yang Membawa Ganja di Aceh Telah Diketahui http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Senin, 12 Maret 2012

Waduuuh ! 5 Orang Mengaku Disiksa Untuk Menuruti Kemauan Polisi !

Jakarta Tindakan kekerasaan dan penyiksaan terhadap tersangka acap kali dilakukan terhadap para tersangka. Penyiksaan ini dilakukan langsung oleh oknum polisi atau menyuruh sesama tahanan hingga tersangka menuruti skenario penyidik.

Berikut contoh kasus yang sempat terekam oleh detikcom, Rabu (13/3/2012):

1. Pemulung Chairul Saleh
Seorang pemulung di pinggir rel kereta Kemayoran, Jakarta Pusat Chairul Saleh dituduh memiliki ganja seberat 1,6 gram. Pria 38 tahun ini dipaksa mengakui memiliki ganja dengan menyiksa Saleh. Di persidangan, Saleh membantah semua tuduhan tersebut. Oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) pada 3 Mei 2010, Saleh divonis bebas.

Dalam sidang disiplin Propam Polres Jakpus, polisi menjatuhkan hukuman kepada 4 polisi yang terlibat dalam rekayasa kasus kepemilikan ganja tersebut. Yaitu Kanit Narkoba Polsek Kemayoran Aiptu Suyanto didemosi sedangkan penyidik Brigadir Rusli ditunda kenaikan pangkatnya selama 1 tahun.

Kemudian Aiptu Ahmad Riyanto ditunda kenaikan pangkat selama satu tahun, serta dimutasi secara demosi. Dan untuk Brigadir Dicky ditempatkan ke tempat khusus selama 7 hari.

2. Tukang Ojek Hasan Basri
Kasus bermula saat polisi menangkap Hasan Basri pada 9 November 2011 silam di pangkalan ojek Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Tanpa ba bi bu, sekitar pukul 20.00 WIB, Hasan dibawa ke Polsek Menteng dengan tuduhan terlibat perampokan.

Di Polsek Menteng, mata Hasan ditutup pakai lakban lalu ditidurkan dan dipukuli supaya mengakui tuduhan polisi. Menurut kuasa hukum Hasan dari LBH Jakarta, Maruli Tua Rajagukguk, polisi hanya bermodal foto lama Hasan yang telah buram. Kasus ini masih bergulir di PN Jakpus.

Atas pengakuan Hasan Basri, polisi membantah telah menganiaya tersangka.

3. Pedagangan Asongan Usep Cahyono
Pada tanggal 20 Januari 2010, sekitar pukul 16.00 WIB, pedagangan asongan, Usep Cahyono sedang duduk-duduk sore di pinggir Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Utara. Tiba-tiba dia didatangi oleh seorang pria yang berpakaian preman.

Pria tersebut datang untuk meminjam korek api. Tiba-tiba dari jaket pria itu jatuh selembar uang Rp 50 ribu dan sebuah bungkusan koran yang dilipat kecil yang belakangan diketahui paket ganja. Ketika bungkusan tersebut jatuh, pria itu menyuruh Usep untuk mengambilnya. Ketika Usep mengambil barang tersebut, pria yang belakangan diketahui polisi langsung menarik tangan Usep dan membekap lehernya.

Tetapi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut) dia terbukti hanya korban rekayasa kasus kepemilikan 2,6 gram ganja kering. Adapun pelaku perekayasa, hingga kini tidak jelas bagaimana sanksi yang diberikan oleh institusi kepolisian.

Atas pengakuan Usep, polisi membantah telah menganiaya tersangka. Bantahan tersebut disampaikan lima polisi, yakni Sunardi, Chandra Berlia, I Wayan Kartika, Rahmat, dan Widjayanto. "Tidak pernah ada rekayasa terhadap kasus Usep. Kita telah menjalankan sesuai prosedur," kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Utara Kompol Suparmo di Polres Jakarta Utara, Jl. Yos Sudarso, Jakarta Utara, Jumat (19/3/2010).

4. PNS Kemenko Kesra, Daniel Parulian
Daniel Parulian merasa dijebak oleh atasannya sendiri. Salah satu alumnus terbaik Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang ini dituduh mencuri mobil dinas Toyota Innova pada Mei 2011 silam. Saat penyidikan, Daniel sempat dipukuli oleh tim buru sergap (buser) Polsek Gambir untuk mengamini tuduhan penyidik.

Atas tuduhan tersebut, polisi membantah melakukan tindak kekerasan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga membantah. JPU menilai dirinya hanya mememeriksa berkas, tidak terlibat persekongkolan dengan pihak mana pun. "Kasus ini dibilang ada rekayasa polisi dan jaksa. Padahal peran jaksa adalah meneliti berkas perkara berdasarkan fakta, keterangan saki dan alat bukti, bukan meneliti di luar berkas perkara," kata JPU, Teuku Agam usai sidang beberapa waktu lalu.

5. Buruh Pabrik Kris Bayudi
Kris Bayudi disebut Rahmat terlibat pembunuhan Hertati dan ER. Awalnya Rahmat mengaku sebagai pelaku tunggal tetapi polisi tidak percaya. Lalu Rahmat dipaksa menunjukkan siapa yang membantunya sehingga terpaksa Rahmat menyebut nama Kris.

Oleh oknum polisi, Kris ditendang, dipukul hingga tidak diberi makan. Tidak hanya itu, seorang tahanan juga membalsem alat kelamin Kris dan memukul kepala Kris hingga bocor. Tujuan penyiksaan ini supaya Kris mengaku terlibat pembunuhan tersebut.

Kasus ini telah bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut) dan pada Kamis (15/3) rencananya akan memasuki agenda sidang pembacaan putusan sela. Saat detikcom mencoba mengkonfirmasi ke tim penyidik yang diketuai oleh Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Helmi Santika, Helmi belum membalas SMS atau menjawab telepon dari detikcom.

(asp/gah)

http://news.detik.com/read/2012/03/13/113309/1865650/10/ini-5-orang-yang-mengaku-disiksa-untuk-menuruti-kemauan-polisi?n991102605
More aboutWaduuuh ! 5 Orang Mengaku Disiksa Untuk Menuruti Kemauan Polisi ! http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Kapolres: Polwan R dan Eks Kapolsek Cibarusah Mungkin Pacaran, Hah ! Apa Dikata ?

Jakarta Mantan Kapolsek Cibarusah, AKP Heru Budhi Sutrisno, dan seorang polwan berinisial R terbukti positif menggunakan narkoba. Keduanya terdeteksi setelah ketahuan intens berkomunikasi. Diduga mereka memiliki hubungan khusus.

"Memang mereka berkomunikasi. Mungkin pacaran," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Imam Sugianto saat ditanya apakah Iptu R dan Heru memiliki hubungan pribadi atau tidak. Hal tersebut disampaikan pada detikcom, Selasa (13/2/2012). Belakangan diketahui, R pernah bersuami namun sudah bercerai.

Menurut Imam, Iptu R diketahui positif menggunakan narkoba setelah dilakukan tes urine. Namun wanita tersebut tidak ada di rumah dinas Heru di Jl Raya Loji, Cibarusah, Kabupaten Bekasi saat petugas dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya menggerebeknya.

"Dia saat itu tidak ada di situ. Tetapi suka berkomunikasi dengan mantan kapolsek itu," jelasnya.

Hubungan keduanya terungkap, ketika Propam mengecek data SMS dan panggilan masuk-keluar di telepon genggam Heru. Dalam SMS itu, Heru sering berkomunikasi dengan Iptu R. Dari data tersebut, polisi kemudian melakukan tes urine kepada Iptu R dan hasilnya positif.

"Kemudian kita periksa dan hasilnya ternyata positif," ungkapnya.

Imam menegaskan ia telah mengambil tindakan tegas atas pelanggaran yang dilakukan anak buahnya itu. "Sudah kita copot," tegasnya.

Eks Kapolsek Cibarusah Heru ditangkap tim dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya di rumah dinasnya di Jalan Raya Loji, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/3/2012) malam.

Selain Kapolsek Cibarusah, polisi juga menangkap dua orang lainnya di lokasi tersebut. Dari ketiganya, disita sabu seberat 0,87 gram berikut dua buang bong (alat isap sabu) dan satu cangklong. (mad/nvt)

http://news.detik.com/read/2012/03/13/084643/1865430/10/kapolres-polwan-r-dan-eks-kapolsek-cibarusah-mungkin-pacaran?n991102605
More aboutKapolres: Polwan R dan Eks Kapolsek Cibarusah Mungkin Pacaran, Hah ! Apa Dikata ? http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Jumat, 09 Maret 2012

Betulkah ?! 3 Botol Wine DRC Seharga Mobil Ferrari !

Jakarta Wine identik dengan gaya hidup kelas atas. Maklum saja, harganya selangit. Contohnya, 3 botol wine berkualitas tinggi merek DRC harganya setara satu Ferrari 430 baru!

Soal harga selangit ini diceritakan oleh pakar wine Indonesia, Yohan Handoyo, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (9/12/2012).

Yohan menceritakan, Aubert de Villaine dari Domaine de la Romanee-Conti (DRC) – produsen wine termahal di dunia dari Burgundy, Prancis - suatu hari mengumpulkan para kolektor kelas kakap yang sangat sangat bangga dengan koleksi DRC Richebourg tahun 1947 mereka dan dengan nada prihatin menjelaskan bahwa pada tahun 1947 DRC Richebourg tidak diproduksi karena mereka sedang menanam ulang pohon anggur mereka.

"Jika saya salah satu dari kolektor itu, mungkin saya akan terkena serangan jantung mendadak karena sekarang ini harga 3 botol DRC ukurang Jeroboam harganya sama dengan satu Ferrari F430 baru!" ungkap Yohan.

Ferrari F430 adalah mobil sport besutan perusahaan otomotif Italia, Ferrari, yang keluar pada 2004-2009, yang harganya sekitar Rp 1,9 miliar.

Yohan juga menceritakan, pengadilan distrik New York malah baru-baru ini menyidangkan gugatan William I Koch, seorang miliarder asal Florida, yang murka karena yakin bahwa tiga botol wine milik Thomas Jefferson (presiden ketiga Amerika Serikat) yang dibelinya seharga lima miliar rupiah dari Hardy Rodenstock adalah wine palsu. Saking seriusnya ia menyiapkan gugatan ini, wine yang diyakininya palsu itu ia kirimkan ke para ilmuwan untuk dicek umurnya dengan teknologi carbon dating yang juga dipakai untuk menyelediki “kain kafan Yesus” (the shroud of Turin).

"Memang runyam nasib para wine lover saat ini. Setelah harus menghadapi resiko meminum wine rusak, wine yang sudah berubah menjadi cuka, dan harga wine yang menyebalkan, kini kita harus menghadapi risiko membeli wine yang palsu," tuturnya.

Terkait wine palsu, Yohan menjelaskan, ada dua modus pemalsuan. Pertama, penggunaan bahan-bahan tidak berkualitas oleh produsen. Kedua, memalsukan wine mahal yang langka, yang harganya setara dengan karya seni.

Isu tentang wine mencuat pasca penangkapan kolektor wine kelas kakap asal Indonesia, Rudy Kurniawan (35).

http://news.detik.com/read/2012/03/09/154502/1862889/10/3-botol-wine-drc-seharga-mobil-ferrari?n991102605
More aboutBetulkah ?! 3 Botol Wine DRC Seharga Mobil Ferrari ! http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel