Senin, 12 Maret 2012

Rano Karno Ingin Bangun Konsep Diri Anak Angkatnya, si Raka

SETELAH 18 tahun, Rano Karno akhirnya mengungkap identitas Raka Widyarma sebagai anak angkat. Langkah Wakil Gubernur Banten ini dinilai psikolog Seto Mulyadi ingin membangun konsep diri dari pribadi Raka.

Raka Widyarma memang tidak bisa menyembunyikan perasaan sedih begitu tahu bahwa Rano Karno bukan ayah kandungnya. Perasaan depresi pun mengelayut hatinya lantaran sejak SMP sering diejek teman-temannya terkait identitas Raka sesungguhnya.

Sikap Rano untuk mengungkap identitas Raka yang merupakan anak dari sahabatnya, Viktor Hidayat, tentu bukan tanpa alasan. Menurut psikolog ternama Seto Mulyadi, bahwa status anak angkat memang harus disampaikan ketika kondisinya sudah siap.

“Pada dasarnya perlu tunggu sampai anak itu siap. Pengungkapan identitas perlu dilakukan karena anak perlu tahu siapa dirinya. Sebab, hal itu merupakan bagian dari hak anak,” tutur psikolog yang kerap disapa Kak Seto saat berbincang dengan okezone via telepon selularnya, Minggu (12/3/2012).

Menurut Kak Seto, seorang anak angkat perlu tahu identitasnya untuk membangun konsep diri.

“Dia perlu tahu siapa dirinya karena hal itu sangat diperlukan untuk membangun konsep diri dengan cara yang tepat,” jelasnya.

Dihubungi secara terpisah, psikolog Efnie Indrianie dari Universitas Kristen Maranatha, Bandung, mengamati bahwa masalah yang menimpa Raka hingga akhirnya terjerumus narkoba karena lingkungan pergaulan yang salah.

“Pada awalnya, anak masih merasa bangga karena tahu sebagai anak dari seorang public figure. Namun ketika statusnya sebagai anak angkat diungkap, hal itu dapat membuatnya kecewa. Bagaimana dia bisa lari ke narkoba atau tidak, itu tergantung pergaulannya,” tutur Efnie saat berbincang dengan okezone lewat telepon, Minggu, (11/3/2012).

Lebih lanjut, Efnie menjelaskan, bahwa efek dari narkoba bisa membuat perasaan penggunanya bahagia dan mengalihkan perhatiannya sesaat.

“Oleh karena itu, harus dilakukan proses rehabilitasi. Selain itu, anak perlu mendapat support dari orang terdekat, terutama orangtua dan keluarga. Dia pun perlu diberi pengertian agar dapat menerima kenyataan. Lebih dari itu, perlu saling memaafkan antara anak dengan orangtua,” sarannya.

Efnie menambahkah, upaya-upaya tersebut harus dilakukan secara konsisten dan sabar agar anak cepat pulih.

“Orangtua harus melakukan secara konsisten dan terus-menerus, karena rata-rata anak yang baru masuk rehabilitas tidak mau ditemui. Maka, orangtua harus lebih bersabar,” tutupnya.(tty)

http://lifestyle.okezone.com/read/2012/03/12/196/591329/ungkap-anak-angkat-rano-karno-ingin-bangun-konsep-diri-raka
http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar